Puasa itu Obat
01.42
By
Unknown
Islam
0
komentar
Puasa itu Obat
(Oleh: Furqan Daniel Akhsani Taqwim)
Islam
merupakan Agama yang Rahmatan Lil Alamin. Hal ini di perjelas dengan segalah
bentuk ibadahnya yang penuh dengan rahmat. Contonya, ketika seseorang
menunaikan ibadah Sholat, baik secara Fisik maupun Psikologi akan mengalami
perubahan yang sangat baik Apabila sholat tersebut dilakukan dengan baik dan ketika
seseorang membaca Al qur’an, secara tidak langsung gelombang bunyi yang
terpancar akan merespon Otak untuk meningkatkan kinerjanya. Bagaimana dengan
puasa?
Banyak
sekali orang mengeluh tentang puasa. Mereka berpendapat bahwa puasa bisa
menurunkan kinerja mereka bekerja. Apalagi
puasa tersebut dilakukan selama 30 hari. Oleh karena itu, mereka berfikir lebih
baik tidak melakukan hal itu, karna apabila kinerja mereka menurun, pendapatan
mereka pun juga menurun.
Presepsi
diatas sebenarnya salah total, karna Puasa pun memiliki manfaat baik itu
Psikologi maupun secara Fisik. Apalagi sebagai umat muslim yang sudah
berkewajiban untuk menunaikannya, karena Puasa termasuk Rukun Islam yang harus
dilaksanakan, Apabila tidak di lakukan makan akan mendapat dosa. Allah SWT pun
telah memerintahkan umat muslim untuk melaksanakan ibadah puasa pada Qs Al
baqarah 183:
Segala
perintah Allah SWT pasti memiliki hal positif untuk umatnya apabila mau mengkaji
lebih dalam. Menurut Danasukarto (1989) ditinjau dari sudut kesehatan, puasa
dapat memberi manfaat dalam dua segi, yaitu segi kesehatan jasmaniah dan
kesehatan rohaniah. Dari segi kesehatan jasmaniah, manfaat yang dapat diperoleh
antara lain : (1) kondisi alat pencernaan akan terpelihara dengan baik; (2)
kemungkinan kegemukan (obesitas) akan lebih kecil; (3) aliran darah ke seluruh
tubuh menjadi lebih lancar; (4) bahaya penyakit tekanan darah tinggi
(hipertensi), penyakit gula (diabetes mellitus), penyakit pembuluh darah
(atherosklerosis) dan penyakit jantung lebih kecil; (5) aktivitas seksual dapat
terkendali dengan baik; (6) proses berpikir menjadi lebih lancar; dan (7)
kemungkinan terkena penyakit akibat faktor kejiwaan (psikomatik) lebih kecil.
Kutipan diatas terbukti dengan hasil
penelitian yang telah di simpulkan sebagai mana berikut: (1) Puasa akan menjaga
kondisi Alat pencernaan dan kemungkinan Obesitas kecil, karena ketika berpuasa
tubuh melakukan pembersihan sisa-sisa
dan endapan makanan, mengurangi kegemukan, dan kelebihan lemak di perut.
(2) Saat
puasa pun, keadaan psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah
saat puasa ternyata dapat menurunkan adrenalin. Saat marah terjadi peningkatan
jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil kontraksi
otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pebuluh darah
koroner, meningkatkan tekanan darah rterial dan menambah volume darah ke
jantung dan jumlah detak jantung. Adrenalin juga menambah pembentukan
kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut
ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak
seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.
(3)
Dr. E.A. Moras (ilmuwan Psikiater), mengatakan bahwa seorang pasien wanitanya
telah menderita sakit mental selama lebih dari delapan bulan. Wanita itu telah
berobat kesana-kemari termasuk ke para ahli saraf dengan hasil kurang
memuaskan. Ia memintanya untuk berpuasa. Wanita itu mengalami perbaikan kondisi
mental, dan bahkan dinyatakan sembuh setelah berpuasa selama lima minggu. Di
dalam otak kita, ada sel yang disebut dengan “neuroglial cells”. Fungsinya
adalah sebagai pembersih dan penyehat otak. Saat berpuasa, sel-sel neuron yang
mati atau sakit, akan“dimakan” oleh sel-sel neuroglial ini.
(4) Sebuah
tulisan penelitian yang dilakukan Dr. Ratey, seorang psikiaters dari Harvard,
mengungkapkan bahwa pengaturan dan pembatasan asupan kalori akan meningkatkan
kinerja otak. Dr. Ratey melakukan penelitian terhadap mereka yang berpuasa dan
memantau otak mereka dengan alat yang disebut “functional Magnetic Resonance
Imaging” (fMRI). Hasil pemantauan itu menyimpulkan bahwa setiap individu obyek
menunjukkan aktivitas “motor cortex” yang meningkat secara konsisten dan
signifikan.
(5)
Dalam sebuah jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan penelitian puasa
dikaitkan dengan hormon dan kemampuan seksual laki-laki. Penelitian tersebut
mengamati kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang kantung (FSH) dan
lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap
minggu. Dalam tahap awal didapatkan penurunan hormon testoteron yang berakibat
penurunan nafsu seksual tetapi tidak menganggu jaringan kesuburan. Namun hanya
bersifat sementara karena beberapa hari setelah puasa hormon testoteron dan
performa seksual meningkat pesat melebihi sebelumnya.
Dan
cara berpuasa yang baik adalah Saat sahur makan dengan kadar protein
tinggi, agar makanan tersebut tertahan dalam lambung lebih lama. Pencernaan dan
penyerapan protein juga lebih lama dibandingkan makanan yang kadar
karbohidratnya tinggi. Minum segelas susu, terutama untuk anak-anak dan remaja
sangat penting. Orang dewasa dapat memilih susu tanpa lemak. Suplemen
multivitamin dan mineral boleh dikonsumsi pada waktu sahur untuk meningkatkan
stamina dan daya tahan tubuh. Apabila tidak bisa makan sahur dalam bentuk nasi,
dapat diganti dengan roti dan isinya atau bubur havermouth (Sekarindah 2002).
Sehingga
dapat ditarik kesimpulan bahwa, puasa sangat baik dilakukan oleh manusia,
karena dampak positif dari hasil peneilitiannya menunjukkan bahwa puasa dapat
mengantisipasi penyakit bahkan bisa menyembuhkan penyakit. Akan tetapi, Allah
SWT memberikan keringanan juga kepada manusia dalam kondisi tertentu untuk
tidak melakukan puasa seperti sedang sakit, musyafir dsb. Contoh nya ketika
sakit diabetes yang sudah parah, jantung koroner, batu ginjal dan penyakit yang
membuat tubuh menjadi lemas dan di harus kan oleh tim medis untuk makan dan
minum, itu diperbolehkan tidak berpuasa, dan keadaan melakukan perjalanan jauh
yang di niatkan untuk kebaikan, boleh tidak berpuasa ([1]Makruh).
Daftar
Pustaka:
Riawanti, Lia. 2008. STUDI TENTANG KONSUMSI PANGAN, STATUS GIZI
DAN AKTIVITAS FISIK SAAT PUASA DAN TIDAK PUASA PADA MAHASISWA PUTRI TINGKAT
PERSIAPAN BERSAMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR . IPB, Bogor
Sriyono,
Aziz. 2011. Manfaat Puasa Untuk
kesehatan.UMM, Malang
0 komentar: